
Buntet Pesantren Cirebon merupakan salah satu pesantren tertua dan terbesar di Indonesia yang memiliki peranan besar dalam sejarah perjuangan dan pendidikan bangsa. Di dalamnya, lahir banyak tokoh ulama dan kyai berpengaruh yang menjadi panutan umat, salah satunya adalah K.H. Amiruddin Abdul Karim.
Kiprah Kyai Amiruddin Abdul Karim
K.H. Amiruddin Abdul Karim dikenal sebagai sosok yang sederhana, bersahaja, namun memiliki keteguhan hati dalam menyebarkan ilmu agama dan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Beliau aktif mengajar, membimbing para santri, serta menjadi sosok sentral dalam menjaga tradisi keilmuan di Buntet Pesantren.
Sebagai ulama karismatik, beliau tak hanya dihormati karena keilmuannya, tetapi juga karena ketegasan dan kasih sayangnya dalam mendidik. Gaya penyampaiannya yang menyejukkan dan mengena membuat banyak santri merasa dekat dan nyaman ketika belajar kepada beliau.

Pentingnya Peran Kyai di Zaman Sekarang
Di tengah tantangan zaman yang makin kompleks, khususnya di era digital, peran kyai sangatlah penting. Kyai seperti K.H. Amiruddin Abdul Karim hadir tidak hanya sebagai guru agama, tetapi juga sebagai penjaga moral, panutan, dan pemimpin spiritual.
Dalam menghadapi gelombang pemikiran modern yang sering kali menjauhkan generasi muda dari nilai-nilai agama, keberadaan kyai adalah penyeimbang. Mereka membantu menanamkan akhlak mulia, mengarahkan pola pikir generasi muda agar tetap berlandaskan pada nilai-nilai Islam yang moderat dan toleran.
Sekilas Sejarah Buntet Pesantren
Buntet Pesantren didirikan sekitar tahun 1750 M oleh seorang ulama bernama Mbah Muqoyyim. Pesantren ini menjadi tempat belajar bagi para santri dari seluruh Indonesia. Sejak masa perjuangan kemerdekaan, Buntet sudah berperan aktif dalam mencetak ulama pejuang yang turut membela tanah air, seperti KH. Abbas Buntet yang terkenal dalam pertempuran 10 November di Surabaya.
Pesantren ini tumbuh menjadi lembaga pendidikan besar yang memiliki banyak unit pendidikan, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Selain pendidikan formal, kegiatan keagamaan dan pengajian kitab kuning terus dilestarikan, termasuk melalui figur-figur penting seperti K.H. Amiruddin Abdul Karim.

Kyai dan Masa Depan Bangsa
Kyai bukan hanya tokoh agama, tetapi juga pengarah arah bangsa. Mereka mencetak generasi berakhlak mulia, cerdas dalam ilmu, dan kuat dalam prinsip. Di tengah derasnya arus informasi dan budaya luar, keberadaan sosok seperti Kyai Amiruddin menjadi pilar penting dalam membangun karakter bangsa yang tetap berakar pada nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan. Semoga kiprah beliau terus menjadi inspirasi bagi kita semua, dan semoga Buntet Pesantren terus melahirkan ulama-ulama pejuang yang mampu menjawab tantangan zaman.

Editor: Fatma Russy [Tim Media HM Al-Inaaroh2]